Belajar dari Musa

Hidup Musa ketika masih bayi terancam oleh Firaun, dan masa kecilnya terlepas dari kasih orangtua. Ketika dewasa ia melarikan diri dari Firaun yang akan menghukum dia. Pada saat panggilan dan penugasannya, ia kembali berhadapan dengan Firaun.
Masa kecil yang kehilangan kasih sayang kedua orangtua kandungnya, tidak mematikan simpati dan kasihnya kepada penderitaan orang–orang sebangsanya. Ia peduli akan nasib saudara-saudaranya.
Proses 40 tahun di padang Midian, tidak membuatnya kehilangan semangat hidup dan tanggung jawab. Panggilannya untuk membawa bangsa Israel tidak membuatnya trauma untuk berurusan dengan Firaun.
Mungkin hidup kita sejak lahir tidak lepas dari berhadapan dengan bermacam “firaun-firaun”, adakah kemudian kita bisa bertahan seperti Musa?