Kumpulan Khotbah Ev. Asen Suhendra

Tuhan Yesus pernah menanyakan tujuan dan kepada orang-orang yang pergi mencari Yohanes Pembaptis. Apakah tujuan mereka untuk melihat buluh yang ditiup angin, mencari orang-orang yang berpakaian indah, atau mencari orang yang membawa pesan Tuhan. Ada Kristen buluh yang cuma ditiup angin, tapi setelah itu balik lagi seperti semula, tanpa perubahan. Ada Kristen yang mencari orang-orang […]

Ketika Yesus mengutus murid-muridNya, ada pesan yang Ia sampaikan agar murid-murid tidak membawa pundi, bekal dan kasut. Perintah ini mengharuskan murid-murid untuk percaya sepenuhnya pada provisi/penyediaan dari Tuhan atas visi/penugasan yang Tuhan beri. Pundi melambangkan penyediaan akan kebutuhan saat ini. Bekal adalah persediaan untuk kebutuhan perjalanan yang masih panjang. Kasut mewakili kebutuhan di masa yang […]

Ketika Yesus masuk ke kota Yerusalem dengan mengendarai keledai, orang-orang menyambut Dia dengan menghamparkan pakaian dan melambaikan daun-daun palem. Tetapi di saat yang sama Yesus menyampaikan tentang penghukuman yang akan terjadi atas Yerusalem. Mereka seakan menyambut Dia tetapi ternyata mereka tidak mengenal Dia dan tidak menyambut lawatan pribadiNya.

Ketika menghadapi kesesakan kita lebih sering memakai metode deklarasi, perkatakan firman untuk menghadapinya. Dan tidak jarang metode ini walau sudah dilakukan dengan sepenuh hati, tidak membuahkan hasil. Hizkia memberi teladan cara menghadapi kesesakan dengan melepas semua atribut kedudukan, jasa, dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. Dan terbukti ia tertolong.

Dalam perjalanan hidup keagamaan umat Tuhan, Dia sering mengutus banyak nabi. Dengan maksud agar umatNya tidak hanya mengetahui ritual dan liturgi ibadah, tetapi makin mengenal Dia dan hidup menurut kehendakNya. Jadi bukan sekedar menjadi orang percaya saja, terus hidup dalam rutinitas agamawi, tetapi makin bertumbuh mengetahui kehendak, rencana, dan pimpinanNya dalam setiap aspek hidup orang […]

Sebagai orang beribadah kita sering berdoa untuk terus meminta petunjuk Tuhan. Tetapi juga kita harus melatih diri dan mengendalikan diri untuk tidak mendahului Tuhan dalam melangkah; bertindak memutuskan seseuatu. Ini memerlukan disiplin yang terus menerus.

Sering kita doa minta hati yang lembut, tanpa mau lebih percaya kepada Tuhan. Atau kita merasa percaya kepada Tuhan tetapi hidup kita tidak mentaati firmanNya. Keras hati dan tidak percaya seperti dua sisi mata uang, demikian juga kelembutan dan iman percaya, berjalan beriringan. Orang yang keras hati akan sulit mempercayai Tuhan dan tak mungkin mentaati […]

Di sesi ini kita belajar untuk tidak sembarang mengimani, mendeklarasikan Firman seenak mulut kita sendiri. Karena orang yang main comot dan pakai firman adalah orang yang memuliakan diri sendiri dan jauh dari memuliakan Tuhan. Menghormati Tuhan adalah mengijinkan Tuhan berfirman rhema kepada kita, bukan tindakan comot-comot ayat dan main deklarasi.