Digendong terus, memang enak?

Mengerti Firman Tuhan dengan persepsi yang salah karena mentalitas “berkati aku, jawab aku, perkaya aku, genapi janjiMu padaku, angkat aku” membuat kita salah kaprah dalam memahami kebenaran. Sehingga kita hanya melihat kulit tanpa pernah mendalami isi Firman Tuhan, dan itu sama saja dengan tidak mengerti bahkan cendrung menjadi sesat.

Tuhan berjanji akan menggendong kita sampai tua, tetapi nyamankah kita terus digendong sementara kita punya keinginan, rencana, jalan, cara sendiri?